"Salah apa aku sehingga Allah menghukum aku seperti ini?", "Kenapa Allah ga pernah mengabulkan doa-ku?" Pertanyaan2 itu, yang cenderung menyalahkan Allah, sering kali terucap oleh kita.
Suatu ketika, seorang anak mendapatkan nilai jelek, ditinggal teman dekatnya, kehilangan uang jajannya, dsb. Kemudian ketika sampai dirumah, Ibu menawarkan kue untuk anak tsb. "Mau makan kue keju ga Nak?". Anak itu menjawab, "Tentu saja, kue buatan ibu adalah yang terbaik." Kalau mentega, mau ga?" lalu sang anak menjawab, "Yaiks, ga mau". "Kalau telur?" "Aduh Ibu, kan masih mentah.ga enak". Ibu nya bertanya lagi, "Kalau terigu bagaimana?" Kemudian sang anak menjawab "Ga mau".
Lalu Ibu menjelaskan. Ketika bahan-bahan tersebut, yang tidak enak kalau belum diolah, setelah diolah menjadi kue maka akan terasa enaknya. Begitu pula Allah merancang hidup manusia dengan berbagai potongan kejadian yang terkadang terasa tidak menyenangkan dan kemudian mengolahnya sehingga akan tercipta suatu hasil yang sempurna. Manusia hanya perlu berdoa dan selalu percaya bahwa segala sesuatunya akan menjadi sempurna pada waktunya. Sehingga, ga ada lagi "pernyataan/pertanyaan yang selalu menyalahkan" Sang Pencipta.