Rabu, 28 Januari 2009
the Cat
Kucing anggora ini punya tetanggaku. Tapi udah ga dipelihara lagi. Dibiarkan berkeliaran di komplek. Kasian, bulu-bulunya jadi coklat...
Rencananya mau aku kasih ke teman :D
Seringnya mampir dirumahku...
Mizz you all CIers
Roma tidak dibangun dalam sehari
Jalinan persahabatan di antara kita tidak dibangun dalam semalam
Kadang banyak suka
tapi tak jarang friksi pun terjadi
Mungkin itu lah persahabatan
Yang dirasakan tidak hanya manis
Pahit pun ditelan bersama
Berharap persahabatan ini tidak hanya di dunia
tapi juga berlanjut di akhirat
Up. CIers (ambu, uni, mba rina, yozz, ocha, nita, mba dyah, teh nenden)
Jalinan persahabatan di antara kita tidak dibangun dalam semalam
Kadang banyak suka
tapi tak jarang friksi pun terjadi
Mungkin itu lah persahabatan
Yang dirasakan tidak hanya manis
Pahit pun ditelan bersama
Berharap persahabatan ini tidak hanya di dunia
tapi juga berlanjut di akhirat
Up. CIers (ambu, uni, mba rina, yozz, ocha, nita, mba dyah, teh nenden)
mencoba memahami
Aku baca buku "Even Angels Ask" yang ditulis oleh Jeffrey Lang, seorang guru besar matematika asal USA yang kemudian memeluk Islam, sebelumnya atheis. tapi yang mau aku sampaikan di sini ga berkaitan dengan pencarian keimanan Prof. Lang (mungkin lain kali).
Aku membaca sebuah kalimat yang menarik
"Untuk dapat memahamiku, engkau harus berjalan satu setengah kilometer dengan memakai sepatuku."
Di buku itu dijelaskan maksud dari pepatah itu adalah: kita tidak bisa betul-betul mengenal orang lain kalau kita tidak dapat secara total memasuki kehidupannya dan merasakan dari perspektif dirinya.
Kalimat ini membuat aku merenungi satu hal. Aku udah berteman dengan seorang sahabat selama 10 tahun. Kita udah saling kenal sejak SD. Walaupun begitu, tetep aja kadang ada yang aku atau dia perbuat yang bisa bikin kita masing2 jadi bete. dan kalau itu udah terjadi biasanya kita perlu waktu untuk sendiri
Well, seorang teman pernah berkata. Justru karena kita semakin dekat maka rasa kecewa itu bisa aja timbul. krena kita udah tau kekurangan masing-masing
Aku membaca sebuah kalimat yang menarik
"Untuk dapat memahamiku, engkau harus berjalan satu setengah kilometer dengan memakai sepatuku."
Di buku itu dijelaskan maksud dari pepatah itu adalah: kita tidak bisa betul-betul mengenal orang lain kalau kita tidak dapat secara total memasuki kehidupannya dan merasakan dari perspektif dirinya.
Kalimat ini membuat aku merenungi satu hal. Aku udah berteman dengan seorang sahabat selama 10 tahun. Kita udah saling kenal sejak SD. Walaupun begitu, tetep aja kadang ada yang aku atau dia perbuat yang bisa bikin kita masing2 jadi bete. dan kalau itu udah terjadi biasanya kita perlu waktu untuk sendiri
Well, seorang teman pernah berkata. Justru karena kita semakin dekat maka rasa kecewa itu bisa aja timbul. krena kita udah tau kekurangan masing-masing
Langganan:
Postingan (Atom)